Langsung ke konten utama

Hanya ingin menjadi Qonita (2)

"Dia masuk MAN di L, sekarang masih kelas X", ucap bibi U. 
"Oh ya, sambil di pesantren atau gimana?" tanya keluarga yang bertamu.
"iyaa, pesantrennya sambil ada program hafalan Quran, ustadznya dari daerah njenengan kok."
Deggg... 
aku, yang saat itu sudah hampir lulus dari SMA, masih gitu aja hidupnya. berasa ada jawaban dari semua yang aku pertanyakan selama ini, kenapa aku masih hidup gini aja? aku merasa bukan diriku? aku merasa bukan dijalanku? aku harus bagaimana? bisa gak aku seperti perempuan2 sholihah itu? bisa gak aku merubah diriku? 
dari sekilas percakapan tersebut aku jadi punya tekad, ya tekad untuk merubah diri menjadi sebenar2 muslimah tekad untuk menjadi perempuan yang taat. Dia, saudaraku, yang 3 tahun lebih muda dari aku, saat itu kelas X, sudah sangat seanggun itu mengenakan pakaian taatnya. berbalut kain panjang,longgar nan gelap. tak ada celah untuk bisa melihat kulit halusnya. tampak lebih anggun nan manis dengan senyuman dan kacamata minus kecilnya. aku maluu, hiikkss..saat itu aku kerumahnya mengenakan pakaian yang seenaknya, seperti biasa, ala muslimah tomboy, ntah dari mana itu modelnya, pakai celana jeans ketat,atasan hem panjang longgar dengan  bak cowok banget, plus tudung paris kecil tipis sepundak,.
Allah is the best planner. manusiaNya hanya bisa berencana dan berniat, serta bertekad, aku ingin setelah SMA berubah, bukan jadi power rangers yang ada warna merah kuning hijau biru ungu pink, tapi berubah menjadi lebih baik, di linkungan yang baik.
yang saat lulus SMA bingung mau kemana. daftar ke sana sini, mulai dari poltek pos Bandung (udah keterima, tapi ga mau dilanjut lagi), di sekolah kedinasan STTN Batan Yogya (udah daftar juga, ga diterusin gak direstui pula), di ATKP Sby (sudah ikut tahapan tesnya, tapi ga diterusin krna juga ga direstui), dan daftar SNMPTN (syukurnya ga ada yg masuk,hha).
dari sekian sekolah yang mau dimasuki, ada 1 yang memang dari awal sudah keterima dan satu2nya yg direstui orang tua. dikampus dan di kota itulah aku perlahan banyak belajar dan merubah diri.

belajar dan merubah gimana???

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Hasil Kunjungan Lapang RSAL dr. Ramelan

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK REKAM MEDIK 1 (PKRM 1) “GAMBARAN PELAKSANAAN MANAJEMEN UNIT REKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN di RSAL dr. RAMELAN SURABAYA”   OLEH: KELOMPOK 1 ( B ) PROGRAM STUDI REKAM MEDIK JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2016 GAMBARAN PELAKSANAAN MANAJEMEN UNIT REKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN di RSAL dr. RAMELAN SURABAYA KELOMPOK 1 ( B ) KETUA KELOMPOK         : Rendy Ardiansyah                           (G41150562)               ANGGOTA KELOMPOK   : 1. Dewi Wardah                            ...

Bukan Mantan...

Rasanya, aku belum pernah merasa punya mantan, mantan teman tepatnya. Sejak sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga kuliah dan teman di luar sekolah aku tak pernah lupa teman – teman . Apalagi teman yang menganggapku ada (eh ntah sih mereka nganggap aku atau nggak..ckckck). musababnya kenapa aku tak bisa lupa adaalaahh........ karena aku emang gak mudah melupakan sesuatu gituuh.. Pingin banget mengabadikan mereka atu atu dalam sebuah buku supaya dunia tau betapa aku selalu menyimpan mereka dalam hatiku, dalam memori otakku, dan didalam doaku. Mungkin butuh waktu dan lembaran yang tak terhingga untuk bisa menceritakan semua kisah yang kami lalui, dari saling bercanda, kebingungan, saling salah paham, etc. Apalagi kalau diceritain persatu anak...... Okeeh.. yang paling terbaru saja, sahabat – sahabatku di bangku kuliah, di kampus tercintee, di kota berinisial J, Jember Carnaval City, ehehe.. berawal dari satu kelompok saat ada tugas kuliah yang meng...

Hanya ingin menjadi Qonita..

BAGAI TUTUP PANCI             Yah, namanya juga belum tahu mana yang baik dan mana yang buruk its okay saja. Kalau sedang butuh ya dipakai, tidak butuh ya tidak dihiraukan. Dibuat pajangan ditempatnya, tanpa disentuh sekalipun. Eitss, tapi kalimat tidak bisa membedakan yang baik dan mana yang buruk itu hanya buat anak kecil saja ya. Untuk yang sudah baligh sepertinya sudah bisa ya membedakan. Nah, sama halnya dengan seorang perempuan yang menjaga tubuhnya, kalau mau keluar rumah tidak lupa kulitnya dioles bodylotion dulu takut rusak atau hitam terkena sinar matahari. Rambutnya di conditioner dulu biar tetap licin dan mudah diatur, juga tidak lupa atur poni miring kiri atau miring kanan. Semua itu dilakukan karena mereka sudah tahu dan   menganggap tubuh itu harus dilindungi dan diperindah agar nampak sedap dipandang.             Padahal untuk kaum hawa yang suka ...